pertanyaan retoris

Bahasa

2022

Kami menjelaskan apa itu pertanyaan retoris, modalitas apa yang dihadirkannya, fungsinya dan berbagai contoh dari kehidupan sehari-hari.

Pertanyaan retoris digunakan dalam bahasa sastra dan bahasa sehari-hari.

Apa itu pertanyaan retoris?

Sebuah pertanyaan retoris, interogasi retoris, atau erothem adalah a Majas yang terdiri dari mengajukan pertanyaan yang jawabannya tidak benar-benar diharapkan. Ini digunakan untuk mengekspresikan perasaan, untuk menegaskan sudut pandang atau, paling banyak, untuk mengundang lawan bicara untuk merenungkan masalah tertentu atau untuk mengubah cara mereka bertindak.

Jenis figur retoris ini digunakan baik dalam bahasa sastra maupun dalam bahasa umum dan sehari-hari. Ini adalah bagian dari komunikasi retoris, di bawah dua modalitas yang berbeda:

  • Interogasi. Ketika pertanyaan itu akan diakui sebagai jawaban Ya atau tidak hanya.
  • Eksusitasi. Ketika pertanyaan akan mengakui sesuatu yang jauh lebih rumit dan kompleks sebagai jawaban.

Contoh pertanyaan retoris

Pertanyaan retoris dapat mengundang pertimbangan sudut pandang lain.

Beberapa contoh sederhana dari pertanyaan retoris adalah sebagai berikut:

  • "Kamu pikir kamu sedang berbicara dengan siapa?" Pertanyaannya tidak menunggu jawaban, tetapi berfungsi untuk memperingatkan lawan bicara bahwa lebih baik berhati-hati dengan apa yang dia katakan, atau akan ada konsekuensinya.
  • "Berapa lama, Tuhan?" Sekali lagi, Tuhan tidak diharapkan untuk menanggapi, tetapi perasaan bosan atau putus asa diungkapkan.
  • “Apa yang akan terjadi pada pahlawan kita? Akankah mereka dapat menyelamatkan diri mereka sendiri?" Dalam konteks sebuah cerita, narator dapat menggunakan pertanyaan-pertanyaan ini untuk menciptakan ketegangan pada pembaca (atau pemirsa, jika itu adalah acara televisi), tanpa ada yang benar-benar akan menjawabnya.
  • "Apakah kamu dalam mood untuk pemukulan?" Pertanyaan ini jelas berfungsi untuk mencari perlawanan, dan lebih berfungsi sebagai peringatan, daripada sebagai pertanyaan itu sendiri.
  • "Apa yang aku katakan padamu?" Di tengah percakapan, pertanyaan retoris ini dimaksudkan untuk memberi pembicara beberapa detik untuk menyusun ulang ide-ide mereka, karena lawan bicara tidak dapat benar-benar tahu apa yang akan mereka katakan.
  • "Tidakkah kamu pikir kamu bisa melihatnya dengan cara lain?" Pertanyaan ini berfungsi untuk mengajak lawan bicara melihat sesuatu dari sudut pandang orang yang bertanya, karena mereka tidak benar-benar menunggu yang lain untuk menjawabnya.
  • "Bagaimana itu mungkin?" Tertentu konteksPertanyaan ini tidak mengharapkan penjelasan literal, melainkan berfungsi untuk mengungkapkan kekhawatiran, ketidaknyamanan, atau ketidakpercayaan.
!-- GDPR -->