megalofobia

Psikologi

2022

Kami menjelaskan apa itu megalofobia, apa gejalanya dan bagaimana cara mengobatinya. Selain itu, kami memberi tahu Anda apa fobia penasaran lainnya yang ada.

Mereka yang menderita megalophobia akan melakukan segala kemungkinan untuk menghindari melihat benda-benda yang menakutkan mereka.

Apa itu megalofobia?

Megalophobia adalah kondisi psikis atau kejiwaan di mana individu memiliki takut irasional dan berlebihan di hadapan benda-benda besar. seperti semua fobia diketahui, itu adalah gangguan kecemasan, yang ekspresinya dapat berubah-ubah antara ketakutan dan penolakan dengan kekerasan, dan yang menimpa, rata-rata, persentase populasi yang rendah (sekitar 10%).

Istilah "megalophobia" berasal dari akar kata Yunani mega (“besar” atau “penting”) dan fobia ("takut"), sehingga dapat didefinisikan sebagai ketakutan yang irasional dan tak tertahankan terhadap benda-benda besar.

Seseorang yang menderita fobia ini mungkin diliputi oleh rasa takut atau perasaan bahaya dekat sebelum kontemplasi gedung yang sangat tinggi, gunung kolosal atau benda besar lainnya. Hal ini dapat diterjemahkan ke dalam rutinitas hidup yang rumit, karena pasien akan melakukan segala kemungkinan untuk menghindari melihat benda-benda yang membuatnya takut, tidak peduli seberapa sehari-hari benda itu.

Gejala fisik megalophobia tidak berbeda secara signifikan dari fobia lain: takikardia, berkeringat, pucat, perut tiba-tiba atau ketidaknyamanan usus, perilaku menghindar, kehilangan kontrol oral (gagap, suara gemetar), ekspresi wajah, antara lain. Dalam kasus megalophobia, gejala-gejala ini akan muncul ketika menghadapi objek yang sangat besar.

Seperti fobia lainnya, pengobatan megalofobia membutuhkan perhatian psikologis terus menerus dan paparan bertahap terhadap objek yang memicu penderitaan, serta bekerja pada deteksi trauma yang mendasari yang dapat menjelaskan ketakutan irasional.

Fobia penasaran lainnya

Selain megalophobia, ada beberapa fobia yang jarang muncul dan alasan penasaran, seperti:

  • Agorafobia. Ketakutan irasional terhadap ruang terbuka, seperti alun-alun, tanah kosong, dataran, dll.
  • Kromofobia. Ketakutan irasional terhadap warna dan pelangi.
  • Coulrofobia. Ketakutan irasional terhadap badut dan badut.
  • Dendrofobia. Ketakutan irasional terhadap pohon, biasanya jenis pohon tertentu.
  • Mysofobia. Ketakutan irasional terhadap kotoran, debu, dan kuman.
  • Thalassofobia. Ketakutan irasional akan kedalaman lautan, danau, dan sungai.
  • Tripofobia. Ketakutan irasional terhadap lubang atau rongga.
!-- GDPR -->